Advertisement
Klaten|MATALENSANEWS.com– Warga di Kecamatan Wedi, Klaten, menanam pohon pisang dan memasang poster di jalan penghubung Klaten-Gunungkidul sebagai bentuk protes terhadap kerusakan jalan yang semakin parah. Aksi ini dilakukan di sepanjang ruas Desa Pasung hingga Kadilanggon.
Kerusakan jalan mulai terlihat sejak ruas Desa Pasung ke selatan. Di depan gapura masuk Desa Kadilanggon, warga menanam sebatang pohon pisang di ujung jembatan yang ambles hampir satu meter. Poster bernada protes juga dipasang di pagar jembatan tersebut.
Di sekitar Pasar Gempol, Desa Kadilanggon, warga menanam dua pohon pisang di tengah jalan dan memasang poster sebagai bentuk kekecewaan. Semakin ke selatan, lebih banyak pohon pisang yang ditanam di badan jalan oleh warga.
Aksi ini dipicu oleh tingginya aktivitas truk pengangkut tanah urukan yang melintas hampir setiap menit. Lokasi penambangan tanah dari Clongop, Sampang, dan Gunung Cilik, Gunungkidul, terlihat jelas dari Desa Kadilanggon.
"Jalan ini rusak parah sejak proyek tol mengambil tanah dari wilayah sekitar. Jembatan sampai rusak berat," ujar salah satu warga, Sabtu (22/3).
Siswoyo, warga lainnya, menyebut jalur tersebut merupakan penghubung utama Klaten dan Gunungkidul. Kerusakan yang tak kunjung diperbaiki menyulitkan warga karena kendaraan harus melintas secara bergantian.
"Ini jalan utama dan ramai, terutama saat pagi hari ketika anak-anak berangkat sekolah dan warga pergi ke pasar. Harapan kami segera diperbaiki sebelum semakin parah. Sudah sering ditinjau, tapi kapan diperbaiki?" ujarnya.
Senada dengan itu, Mulyono menambahkan bahwa kondisi jalan yang rusak sering memicu kecelakaan.
"Banyak yang jatuh karena jalan rusak. Itu sebabnya warga memasang pohon dan poster sebagai tanda protes," katanya.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas PUPR Pemkab Klaten, Suryanto, mengatakan pihaknya telah melayangkan surat ke PT Jasamarga Jogja Solo (JMJ) karena jalan tersebut masuk dalam kesepakatan proyek tol.
"Minggu lalu kami kembali bersurat ke JMJ, karena ruas itu masuk dalam MoU dan belum diperbaiki. Jembatan juga sudah kami komunikasikan," jelas Suryanto.
Sementara itu, Direktur Utama PT JMJ, Rudy Hardiansyah, menyatakan pihaknya tetap bertanggung jawab atas perbaikan jalan terdampak proyek tol.
"Kami akan tetap melakukan perbaikan, meskipun kerusakan terus berulang akibat tingginya aktivitas kendaraan berat," kata Rudy.(Goent)