Deoxa Indonesian Channels
Jum'at 14 Maret 2025

lisensi

Advertisement MGID

Senin, 10 Maret 2025, 3:51:00 PM WIB
Last Updated 2025-03-10T08:51:55Z
BERITA PERISTIWANEWS

Longsor Putuskan Dua Jembatan di Blora, Akses Warga Terganggu


Blora|
MATALENSANEWS.com– Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Blora menyebabkan tanah longsor yang mengakibatkan dua jembatan penghubung di Kecamatan Randublatung ambrol. Akibatnya, akses warga di sejumlah dukuh terganggu dan harus dialihkan ke jalur alternatif.


Jembatan pertama yang terdampak adalah jembatan penghubung antara Dukuh Ngampel dan Dukuh Ngrawut di Desa Plosorejo. Longsor yang terjadi di sisi selatan jembatan menyebabkan struktur jembatan ambruk dan tidak bisa dilalui kendaraan.


"Tanah longsor di sebelah selatan jembatan terjadi akibat hujan sangat deras. Akibatnya, jembatan yang menghubungkan Dukuh Ngampel dan Dukuh Ngrawut putus dan tidak bisa dilewati," ujar Kasi Trantib Kecamatan Randublatung, Sugiyanto, saat dikonfirmasi, Minggu (9/3/2025).


Untuk sementara, akses menuju Dukuh Ngrawut dan Balai Desa Plosorejo dialihkan melalui Dukuh Cerme, Desa Sambongwangan. Pemerintah setempat juga telah menutup jalur tersebut dan memasang police line untuk menghindari potensi bahaya bagi warga.


Sementara itu, Kepala Desa Plosorejo, Karsono, mengungkapkan bahwa tanda-tanda kerusakan sudah terlihat sejak hujan deras pada Kamis (6/3). Saat itu, bagian selatan jembatan mulai ambles, tetapi masih bisa dilalui kendaraan roda dua. Namun, hujan deras pada Sabtu (8/3) memperparah kondisi hingga jembatan akhirnya ambruk.


"Hujan deras menyebabkan arus air semakin kuat dan menggerus tanah di sekitar jembatan, hingga akhirnya ambrol dan tidak bisa dilewati," jelasnya.

Advertisement

Jembatan di Desa Tanggel Juga Putus

Selain di Desa Plosorejo, tanah longsor juga menyebabkan putusnya jembatan penghubung antara Dukuh Tanggel dan Dukuh Suru di Desa Tanggel. Jembatan tersebut juga menjadi akses utama bagi warga Dukuh Jambean dan Dukuh Gumeng.


"Hujan deras menyebabkan longsor di sisi utara jembatan, sehingga akses antara Dukuh Tanggel dan Dukuh Suru terputus total," kata Sugiyanto.


Saat ini, warga yang hendak menuju Dukuh Tanggel harus menggunakan jalur alternatif melalui Dukuh Taman, Desa Kadengan, namun jalur ini hanya bisa dilalui oleh kendaraan roda dua.


Kepala Desa Tanggel, Sumaryanto, menjelaskan bahwa jembatan tersebut sebelumnya masih bisa dilewati meskipun kondisinya sudah mulai rusak. Namun, hujan deras yang terjadi dua kali berturut-turut mempercepat kerusakan hingga akhirnya ambrol.


"Kemarin kami sempat menutup jembatan dengan bambu agar tidak dilewati kendaraan, tetapi motor masih bisa melintas. Sekarang kondisinya benar-benar tidak bisa dilewati," ungkapnya.


Masyarakat setempat berharap pemerintah daerah segera melakukan perbaikan karena jembatan ini merupakan akses utama bagi warga menuju pusat pemerintahan dan kegiatan ekonomi.


"Kami berharap pemerintah segera turun tangan agar warga tidak perlu memutar terlalu jauh untuk beraktivitas," pungkas Karsono.(Sudi Boyong)