Deoxa Indonesian Channels

lisensi

Advertisement MGID

Jumat, 28 Maret 2025, 12:26:00 PM WIB
Last Updated 2025-03-28T07:51:28Z
BERITA UMUMNEWS

Mengikuti Jejak Bob Sadino, Montir Ini Sukses Bangun Bengkel Sendiri

Advertisement


SALATIGA |MATALENSANEWS.com– Banyak orang bermimpi memiliki bisnis sendiri, meskipun dalam skala kecil, terutama di masa new normal pascapandemi COVID-19. Kata-kata motivasi dari pengusaha sukses Bob Sadino pun kerap menjadi penyemangat bagi mereka yang ingin berwirausaha.


"Setinggi apa pun pangkat yang dimiliki, Anda tetap seorang pegawai. Sekecil apa pun usaha yang Anda punya, Anda adalah bosnya," demikian petuah Bob Sadino yang masih relevan hingga kini.


Seorang montir sekaligus pemilik bengkel motor, Mabar, adalah salah satu orang yang mengamalkan prinsip tersebut. Setelah puluhan tahun bekerja sebagai montir di bengkel resmi sebuah merek ternama, ia memutuskan keluar dan membuka bengkel sendiri di rumahnya.


Bengkel milik Mabar berdiri sejak tahun 2022, berlokasi di sebuah gang perumahan di kawasan Tegalsari Ngawen, Kecamatan Sidomukti, Kota Salatiga. Meski tempatnya sederhana, ia mengaku lebih puas bekerja untuk dirinya sendiri, baik dari segi kepuasan kerja maupun penghasilan.


"Keuntungan jauh lebih lumayan dibanding saat saya masih kerja di bengkel resmi," ujar Mabar saat ditemui MatalensaNews.com, Jumat (28/3/2025).


Mabar enggan menyebutkan secara rinci penghasilannya saat ini, tetapi jika dibandingkan dengan gajinya di bengkel resmi pada tahun 2021, perbedaannya cukup signifikan. Saat itu, ia hanya menerima upah Rp 37.500 per hari dengan rata-rata menangani 10 motor sehari.


Sementara itu, di bengkelnya sendiri, ia cukup mengerjakan 5 motor dalam sehari dengan tarif jasa Rp 65.000 per motor. Artinya, dari jasa saja, ia bisa mengantongi Rp 325.000 per hari, belum termasuk keuntungan dari penjualan onderdil.


"Dulu gaji saya harian. Kalau masuk, baru dibayar. Tiap bulan dihitung berdasarkan absen. Saat pertama masuk tahun 2012, gaji saya Rp 20.000 per hari, lalu saat keluar tahun 2021 naik jadi Rp 37.500 per hari," ungkapnya.


Mabar tidak terlalu memusingkan omzet yang ia dapatkan. Baginya, yang terpenting adalah kebutuhan pokok keluarganya terpenuhi, termasuk kebutuhan istri dan dua anaknya. Sisanya ia kelola dengan prinsip sederhana.


"Saya pastikan dulu kewajiban tertutup, seperti kebutuhan rumah, listrik, dan air. Kalau ada sisa, baru saya belanjakan. Saya juga selalu menyisihkan 'uang mati' yang tidak boleh diutak-atik, biasanya untuk bayar kebutuhan alat bengkel. Kalau kurang, saya tambah. Kalau lebih, alhamdulillah," pungkasnya.


Keputusan Mabar untuk berwirausaha membuktikan bahwa kerja keras dan keberanian mengambil risiko bisa berbuah manis. Seperti pesan Bob Sadino, meskipun bengkelnya masih tergolong kecil, ia adalah bos atas usahanya sendiri.(Goent