Advertisement
DEMAK | Matalensanews.com – Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) IC Demak menggelar kuliah tamu (visiting lecture) dengan menghadirkan dosen dari Institut Nahdlatul Ulama Tasikmalaya (INUTAS) pada Jumat (22/3/2025).
Acara ini dihadiri oleh Kaprodi PAI STAI IC Demak, Ainul Yaqin, M.Pd., Ketua Tim PD-DIKTI, Afif Kholidin, M.Pd., Sekprodi PAI, M. Ainun Najih, M.Pd., serta Ketua Biro Kerja Sama STAI IC Demak, Amiruddin, M.Pd. Sementara itu, dari pihak INUTAS, hadir Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK), Dr. Yana Chaeru Taufik Ismail, M.H., serta Kaprodi PAI, M. Maulana Restu, M.Pd.
Dalam sambutannya, Ainul Yaqin menjelaskan bahwa kuliah tamu ini bertujuan untuk memberikan wawasan mendalam tentang pentingnya mempelajari sejarah dan budaya Islam di Indonesia, khususnya di Demak yang dikenal sebagai pusat perkembangan Islam pertama di Nusantara.
Afif Kholidin menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari kerja sama yang telah terjalin melalui MoU dan MoA antara kedua institusi. Selain itu, kuliah tamu ini menjadi strategi pembelajaran efektif bagi mahasiswa PAI dalam memperkaya wawasan akademik mereka.
Pada kesempatan tersebut, Kaprodi PAI INUTAS, M. Maulana Restu, M.Pd., menyampaikan materi yang menggabungkan teori dan praktik dalam konteks pendidikan Islam. Ia juga menjelaskan tahapan perkembangan sejarah Islam di Nusantara berdasarkan data riset yang dapat diterapkan di lembaga pendidikan.
“Riset di lembaga pendidikan menjadi pilar utama dalam inovasi dan pengembangan ilmu pengetahuan. Melalui riset, institusi pendidikan tidak hanya menjalankan kurikulum, tetapi juga menciptakan solusi inovatif untuk berbagai tantangan,” ujarnya.
Sebagai penutup, Dekan FTK INUTAS, Dr. Yana Chaeru Taufik Ismail, M.H., menekankan bahwa Demak sebagai embrio Islam Nusantara harus terus dijaga dan dikembangkan. “Keberadaan STAI IC Demak diharapkan dapat menjadi pusat kajian Islam dan budaya yang melahirkan berbagai kontribusi akademik di masa depan,” pungkasnya.(Red/Farid Hidayatullah, S.E.)
