Advertisement
![]() |
Wakil Wali Kota Salatiga, Nina Agustin dan Chef Randa |
SALATIGA|MATALENSANEWS.com– Masyarakat Kota Salatiga kini memiliki pilihan kuliner baru khas Sumatera Barat. Rumah Makan Padang “Nawangku” resmi dibuka di Jalan Jenderal Sudirman No. 143, Salatiga, dengan menyajikan menu masakan Padang asli yang kaya cita rasa dan bumbu rempah.
Owner Rumah Makan Padang “Nawangku”, Dohan, mengatakan bahwa kehadiran rumah makan ini berangkat dari kecintaan masyarakat terhadap kuliner Minang yang sudah dikenal luas di seluruh Indonesia.
“Kami menghidangkan lauk bercita rasa lezat dengan bumbu rempah khas Minang, dan menghadirkan chef berpengalaman. Sehingga masyarakat Salatiga yang ingin menikmati sensasi masakan Padang asli Minang bisa berkunjung ke Rumah Makan Padang Nawangku,” ujarnya saat acara Grand Opening.
Dohan berharap kehadiran Rumah Makan Padang Nawangku dapat diterima masyarakat dan memanjakan lidah para pecinta masakan Minang. “Kami ingin menghadirkan cita rasa otentik dengan ruang makan yang nyaman bagi para pengunjung,” tambahnya.
Tak hanya itu, pihaknya juga siap melayani pesanan untuk berbagai acara. “Kalau ada yang bosan dengan menu prasmanan, boleh ganti suasana dengan masakan Padang,” jelas Dohan.
Grand Opening Rumah Makan Padang Nawangku dihadiri oleh Wakil Wali Kota Salatiga, Nina Agustin, para anggota dewan, tokoh masyarakat, serta tamu undangan lainnya. Dalam sambutannya, Nina mengapresiasi pembukaan usaha tersebut dan menyebutnya sebagai kontribusi positif bagi dunia kuliner di Salatiga.
“Kami selaku pemerintah daerah membuka tangan kepada para investor yang ingin membuka usaha di Salatiga. Kehadiran Rumah Makan Padang Nawangku ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian lokal,” ujar Nina.
Ia pun mengaku sebagai penggemar masakan Padang. “Saya paling suka kepala ikan kakap. Kalau di sini tersedia, bisa jadi saya langganan,” ujarnya sambil tersenyum.
Sementara itu, Chef Randa yang dipercaya mengelola dapur mengungkapkan bahwa masakan yang disajikan benar-benar menggunakan racikan khas Tanah Minang. “Bumbunya kami datangkan dari Sumatera Barat, namun sayuran dan bahan lain kami ambil dari lokal Salatiga. Pengelolanya pun dari Salatiga yang sudah kami latih,” pungkasnya.(**)