Advertisement
SALATIGA |MATALENSANEWS.com– Pelayanan kesehatan masyarakat di Kota Salatiga menjadi sorotan setelah mencuatnya polemik penggunaan ambulans milik puskesmas untuk keperluan non-medis. Menyikapi hal ini, Wali Kota Salatiga dr. Robby Hernawan SpOG menegaskan komitmennya untuk segera menyelesaikan permasalahan tersebut demi menjaga mutu layanan kesehatan di daerah.
Sebagai kepala daerah sekaligus dokter spesialis, Robby menaruh perhatian besar terhadap fungsi ambulans sebagai fasilitas vital dalam sistem kesehatan masyarakat. Ia menyampaikan rencana untuk segera mengumpulkan seluruh kepala puskesmas dan instansi terkait guna membahas serta mengevaluasi standar operasional prosedur (SOP) penggunaan ambulans.
“Secepatnya akan kita kumpulkan seluruh kepala puskesmas dan dinas terkait. Mungkin Senin-Selasa (21/4/2025) besok,” ujar Robby saat ditemui usai kegiatan halal bihalal dan rapat anggota koperasi KONI di GOR Takraw, Sabtu (19/4/2025).
Robby menambahkan, pertemuan tersebut juga akan digunakan sebagai momentum untuk memberikan pembinaan langsung kepada jajaran puskesmas agar pelayanan kesehatan kembali fokus pada kepentingan masyarakat. Ia menekankan bahwa penggunaan fasilitas medis harus dilakukan secara bertanggung jawab dan sesuai dengan kebutuhan kesehatan masyarakat.
Polemik ini mencuat usai lebaran, ketika diketahui ambulans Puskesmas Mangunsari digunakan untuk mengangkut karyawan yang hendak mengikuti acara halal bihalal. Wali Kota langsung turun tangan dengan memberikan pembinaan.
Selang beberapa hari, kasus serupa terjadi di Puskesmas Sidorejo Lor, di mana ambulans keliling digunakan untuk mengantar makanan ke lokasi halal bihalal pegawai. Dinas Kesehatan Kota (DKK) pun memberikan teguran tertulis kepada kepala puskesmas dan menarik satu unit ambulans keliling dari puskesmas tersebut.
Penarikan ini menimbulkan keprihatinan mengingat Sidorejo Lor hanya memiliki dua unit ambulans, jumlah yang relatif lebih sedikit dibandingkan puskesmas lain. Kondisi ini berpotensi menghambat layanan kesehatan masyarakat, terutama dalam situasi darurat.
Wali Kota menegaskan bahwa langkah-langkah korektif akan diambil dengan mempertimbangkan kebutuhan pelayanan kesehatan masyarakat secara adil dan merata. Ia berharap ke depan tidak ada lagi penyalahgunaan fasilitas medis, serta meminta semua pihak untuk menjadikan pelayanan kesehatan sebagai prioritas utama.
“Yang utama adalah memastikan pelayanan kepada masyarakat tetap maksimal. Semua kebijakan akan dikembalikan pada tujuan itu,” tegasnya. (Red/Goent)